Kepopuleran Cryptocurrency / mata uang kripto memang terus melesat beberapa tahun ini, hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor. Nah, pada transaksi digital kripto ini ada istilah Blockchain, Apa itu Blockchain dan seperti apa cara kerjanya?
Untuk yang masih baru dalam dunia kripto, maka pembahasan tentang pengertian Blockchain hingga cara kerjanya tentu wajib diketahui agar kedepannya bisa lebih paham ketika melakukan transaksi cryptocurrency seperti Bitcoin ataupun Dogecoin.
Pengertian Blockchain
Blockchain merupakan sebuah buku besar terdistribusi dan terdesentralisasi yang fungksinya sebagai pencatat sumber aset digital dan data tersebut tidak dapat di modifikasi. Informasi didalamnya juga bisa bisa diakses oleh siapa saja yang ingin melihatnya.
Blockchain juga sering disebut sebagai Distributed Ledger Technologi (DLT), yang mana informasi aset digital yang tercatat didalamnya tidak bisa dirubah dan transparan (bisa diakses oleh siapa saja yang ingin melihat) melalui penggunaan desentralisasi dan hashing kriptografi.
Contoh sederhana untuk memahami teknologi blockchain adalah seperti Google Doc. Ketika kamu membuat sebuah dokumen di Google Doc, kemudian membagikan linknya ke sekelompok orang, dokumen tersebut didistribusikan, bukan disalin atau dikirimkan. Ini menciptakan rantai distribusi terdesentralisasi yang memungkinkan semua orang mengakses dokumen secara bersamaan. Tidak ada yang diblokir menunggu perubahan dari pihak ketiga, sementara semua modifikasi dokumen dicatat secara real time, membuat perubahan benar-benar transparan.
Tapi dikenyataannya adalah cara kerja Blockchain lebih rumit daripada Google Doc, tetapi analogi sederhanya ya seperti itu. Jadi, bisa dikatakan bahwa Teknologi Blockchain ini sangat menjanjikan dan revolusioner karena bisa membantu mengurangi resiko terhadap penipuan dan juga menghadirkan transparansi yang terukur untuk berbagai penggunaan.
Cara Kerja Teknologi Blockchain
Bagaimana Teknologi Blockchain Bekerja? dilansir dari laman builtin.com/blockchain, Selasa (12/10/2021) Blockchain terdiri dari tiga konsep penting: blocks, nodes and miners/penambang.
1. Blocks
Setiap rantai terdiri dari beberapa blok dan setiap blok memiliki tiga elemen dasar:
- Data di blok.
- Bilangan bulat 32-bit disebut nonce. Nonce dihasilkan secara acak ketika sebuah blok dibuat, yang kemudian menghasilkan hash header blok.
- Hash adalah angka 256-bit yang tertanam di nonce. dimulai dengan angka nol yang banyak (yaitu sangat kecil).
Ketika blok pertama dari sebuah string dihasilkan, nonce menghasilkan hash kriptografi. Data di blok selamanya ditandatangani dan terikat ke nonce dan hash kecuali jika ditambang.
2. Miners
Miners/Penambang membuat blok baru pada rantai melalui proses yang disebut penambangan. Dalam blockchain, setiap blok memiliki nonce dan hash yang unik, tetapi juga mengacu pada hash dari blok sebelumnya dalam rantai, sehingga menambang blok tidak mudah, terutama pada rantai besar.
Miners ini menggunakan perangkat lunak khusus untuk memecahkan masalah matematika yang sangat kompleks dalam menemukan angka asimetris yang menghasilkan hash yang dapat diterima. Karena nilai nonce hanya 32 bit dan nilai hash 256, ada sekitar empat miliar set nonce yang harus ditambang sebelum set yang benar ditemukan. Ketika itu terjadi, para penambang dikatakan telah menemukan “tanda emas” dan massa mereka ditambahkan ke rantai.
3. Nodes
Salah satu konsep terpenting dalam teknologi blockchain adalah desentralisasi. Tidak ada satu komputer atau organisasi pun yang dapat memiliki rantai tersebut. Sebaliknya, itu adalah buku besar yang didistribusikan di seluruh node yang terhubung pada rantai. Node dapat berupa perangkat elektronik apa pun yang menyimpan salinan blockchain dan membuat jaringan tetap berfungsi.
Setiap node memiliki versi blockchainnya sendiri dan jaringan harus secara algoritme menyetujui setiap blok yang baru ditambang ke rantai untuk diperbarui, dipercaya, dan diverifikasi. Karena blockchain transparan, setiap tindakan dalam buku besar dapat dengan mudah diperiksa dan dilihat. Setiap peserta diberikan nomor identifikasi alfanumerik unik yang menunjukkan transaksi mereka.
Kombinasi informasi publik dan sistem blockchain check and balances membantu menjaga integritas dan menciptakan kepercayaan di antara pengguna. Pada dasarnya, blockchain dapat dianggap sebagai skalabilitas kepercayaan di seluruh teknologi.
Pelajari juga bagaimana Sejarah Blockchain ini berdiri dari awal tahun 2008 dan bagaimana teknologi ini berevolusi menjadi sebuah alat pertukaran data secara rahasia yang penggunaannya tidak terbatas.
1,150 total views, 1 views today